Thursday, 14 June 2012

Jiwa dan kalbu sudah terlanjur milikmu

Sayang.. ampuni aku yang sekadar gelak tawa, jenaka yang tak memiliki, harap yang temaram, pelipur tanpa kuasa.. sungguh aku tak berujung denganmu, kamu jelmaan asa, muara keindahan, sudut batin yang sempurna menjawab semua,  cemas sekejap sirna. Selamanya memang bukan masa yg aku punya, tapi kemarin, kini, dan saat demi saat nanti.. Aku mau berusaha yang terbaik.. Tuk melimpah senyumku.. Tuk ada diantara jari jemarimu.. Tuk menyapa dari segala alur kemungkinan.. Tuk mematri bahagiamu tanpa pasti namun percaya.. kelak kita selalu bersisian.. Aku tak mau kehilangan.. jiwa dan kalbu ini sudah terlanjur kau punya.. by:belahanjiwa-jawabansemuagundah

Cinta rahasia

Kembali merasakan cinta rahasia. Sepertinya cinta untukku hanya sebatas cinta rahasia. Di saat rahasia, aku benar benar bisa mencintai dan rasa nya tak berlebihan kalau aku bilang, aku juga dicintai. Luka masa lalu hilang sudah, jauh ,hilang. Tapi seperti kata yang selalu berulang, jatuh cinta sama dengan membuka kesempatan hati untuk dilukai,lagi. Ini sedikit mendekati luka. Yang terjadi sekarang, hatiku telah ditelanjangi. Maka kesempatan dilukai semakin membesar. Tapi aku rela, selama yang melukai hatiku adalah engkau sipemilik hati. Engkau yang aku cinta tanpa syarat. Aku rela kau bahagia dengannya. Jangan ragu dan takut ungkapkan bahagiamu itu. Tak usah khawatirkan aku. Aku memang cinta tanpa syarat yang dihadirkan Tuhan untuk mu. Berbahagialah sayang. Aku rela menjadi keset disaat kakimu kumuh. Kumuh oleh darah luka yang ditorehkan olehnya. Aku rela membasuh luka hatimu karena nya ,dengan cintaku. Karena aku tanpa syarat untukmu. Bahagialah dengan nya sayang. Aku selalu ada disekitarmu, di tiap hela nafasmu, ditiap denyut darah kejantungmu, menyaksikan dan menemanimu bahagia. Hatiku? Tak mengapa sayang. Sudah kubilang aku tanpa syarat. Hatiku yang serpihan ini telah kugadai, saat pertamakali,aku ucapkan cinta padamu. Bahagialah saja sayang. Atau amanlah saja. Tak ada keberanian diantara kita untuk mengakui cinta rahasia. Biar kutelan getir yang sudah aku pilih dari semula. Getir berhias bahagia, saat melihat kau bahagia.

Maafkan aku bila waktu itu tiba

hai sabtu,aku masih menunggu. pagi tak kunjung menyapa. langitpun bungkam dengan kelamnya, sambil melepas satu per satu butiran hujan. kita memang terpisah ruang dan waktu,tapi hati yang berdampingan adalah keniscayaan. seperti riak ombak dilautan,tak henti meski malam datang. sabtu, mengapa hujan mu tak seperti biasa? mengapa kini dinginmu menusuk hingga ke tulang? mengapa anginmu membekukan hati? tapi aku tak pernah habis akal. sudut hatiku masih menyimpan setitik bara, bara yang kujaga untuk menghangatkan,saat dingin mu tak seperti biasa. bara yg kian meredup namun tetap menghangatkan. tapi sabtu, bara ini meski pelan,membakar sudut hati. menyisakan luka. jadi sabtu, jangan salahkan jika suatu saat aku harus memilih, beku karena dinginmu atau terbakar karena bara ku. dua dua nya tak menyenangkan sabtu. maafkan aku bila waktu itu tiba