Wednesday, 19 June 2013

Aku Menjelang Senja

Aku tertunduk pada malam, berteduh pada hujan.

Menantang matahari, terlelap dalam ramai, senyap membuatku tetap terjaga.


Aku menjelang senja mengukir janji berbingkai lupa.

Lara lirih dan perih jadi perekat.

Diam, aku diam saja.

Seribu kata tertahan diam.


Daun yang jatuh mengering tak sia sia.

Aku yang jatuh hingga mati membuat gaduh, bahkan langit tak hendak mendengarkan.


Aku tertunduk pada malam, berulang kali, berteduh pada hujan.

Menantang matahari, terlelap dalam ramai, kali ini senyap karena aku tak dibumi.


Aku menjelang senja mengukir janji berbingkai lupa.

Lara lirih dan perih terurai.

Diam, aku diam saja.

Tak ada seribu kata, aku telah mati.


Daun yang jatuh mengering memang tak sia sia.

Aku yang jatuh hingga mati membuat gaduh pun tak sia sia, kali ini bukan langit yang mendengar,

Jagad raya, semesta turut berduka, melepas aku tanpa perih lara dan lirih.

Aku yang tak dibumi.


Aku yang telah lama mati.


Mati yang bukan sia sia.