Wednesday, 2 September 2009

malay moon a.k.a terang bulan..jreng jeng jeng jeng..

Jadi begini, lagu terang bulan itu awalnya adalah lagu berbahasa Inggris yang di gubah oleh Paul Lon Vard dengan judul asli Malay Moon, jauh sebelum PD II.Lagu ini sangat populer di Indonesia, juga di Malaysia.

Pada saat lagu ini sangat populer, Malaysia menjadikan irama lagu ini sebagai lagu kebangssan mereka dan mengganti syairnya. Sementara kita memjadikannya lagu yang populer dalam pergaulan

"Saya masih punya itu pikiringan hitamnya".

Tapi beredar di media, presiden Soekarno pernah menghadiahi Malaysia dengan piringan hitam lagu terang bulan? Bener begitu?

"Wah, itu sebelum PD II, ya bisa juga. Tapi yang pasti sejak Malaysia menjadikan lagu itu sebagai lagu kebangsaan mereka, Bung karno waktu itu minta agar menghargai lagu kebangsaan negara tetangga, dengan tidak terlalu sering memutarnya".

Beginilah kurang lebih penggalan pembicaraan saya dengan Kris Biantoro, seorang penyanyi lawas yang juga MC kondang.

Well, apapun itu, Malaysia ini sudah terlalu sering bermasalah dengan kita soal karya budaya.
Negara Malay itu maju, ekonomi tumbuh kembang, rakyat multi etnis nya makmur. Tapi kok ya seperti tidak punya identitas bangsa, tidak punya jati diri, sehingga harus mengklaim karya budaya negara lain.

Tak melulu salah Malaysia juga sih. Kita yang kaya karya seni budya, seperti tidak terlalu menghargai, tak mau tau. Pak Menbudpar, sudah benar rasanya anda mempermudah birokrasi untuk memantenkan atau mendaftarkan sebuah karya. Tapi kenapa baru sekarang??!! Kenapa nunggu di colong dulu??!!

Sighh... Sudahlah, saya mau dengar lagu Malay Moon dulu..