Tuesday, 28 September 2010

Hidup, Rasa, Hati, Cinta, Mati dan Kembali.


Satu persatu mereka berlabuh, sementara aku belum juga memiliki sauh. Kemana kapal ini akan sandarkan. Badai di hamparan laut luas ini semakin keras dan kejam. Tapi aku masih mencoba bertahan. Walau tidak prima, tapi aku masih bisa bertahan.




Jangan sia siakan kesempatan yang pernah datang, aku membiarkan mu menunggu terlalu lama, hingga kau lelah. Dan sekarang di saat aku menyadari, cinta itu telah pergi dan merangkul bahagia lain. Turut berbahagia untuk kebahagiaan mu.
Membiarkan yang sejati hanya untuk bermain main dengan kesenan gan, bukanlah harga yang pantas. Akhirnya aku harus berlayar jauh entah kemana, entah dimana, entah kapan akan berlabuh. Tak ada sauh yang tersisa, tak ada tempat tersedia.
Bertahan dengan segenap kuasa yang ada, menentang matahari, melawan arah angin, menentang perputaran waktu. Entah lah, hidup dan mati apakah hanya akan berlalu di lautan luas. Menjadi umpan hiu, membakar diri di bawah matahari.
Akhirnya aku berdiri di haluan kapal, menerjang angin yang membelai wajahku, menghirup asinnya udara laut, membentang tangan membelah bayu dan matahari. Menyaksikan dari hari kehari matahari mendaki dan kembali sembunyi di balik garis laut. Dengan kapalku, hingga akhirnya hanya bisa terombang ambing, di tengah samudera. Hingga waktu mengikis, hingga asa satu persatu terbang, hingga nafas berhenti, hingga kembali ke dasar laut.
Karena akulah si pengelana, hidup, rasa, hati, cinta, mati dan kembali.


1 comment:

RUMAH BAMBOE KENDARI said...

Kerennn,,,Blognya makin eksis saja..